Kau Jaga Dia, Kujaga Kau

Di dalam Al-Qur’an jelas tertera bahwa Allah tidak menciptakan manusia dan jin melainkan hanya untuk menyembah Allah, hanya beribadah pada-Nya. Bentuk ibadah dapat berupa banyak hal. Mulai dari ibadah wajib maupun sunnah. Mulai dari ibadah utama maupun beragam ibadah pendukung lainnya. Di antara sekian ibadah yang mengisi waktu kita yang paling dominan adalah sholat. Di sini sengaja saya tuliskan sholat bukan salat, supaya lebih mengingatkan kita pada ibadah penentu seluruh hidup kita itu.

Gerakan sholat melibatkan seluruh tubuh kita, dari ujung kepala hingga kaki. Waktu sholat mengisi utuh 24 jam dalam sehari kita. Dengan penentuan pembagian waktu yang sangat proporsional. Sholat subuh sebagai pembuka hari kita selepas bangun tidur. Sholat dhuhur sebagai istirahat kita di tengah sibuknya perkara duniawi. Sholat ashar untuk mengingatkan kita menjelang gelap datang. Sholat maghrib sebagai tanda waktu masuknya malam. Dan sholat isya’ sebagai penutup hari. Sehingga dapat dipastikan manusia tidak akan lepas atau lupa pada Allah lebih dari lima jam.

Belum lagi jika ditambahkan dengan sholat-sholat sunnah sebagai penopang. Di waktu pagi hari saat matahari sedang segar-segarnya, kita dianjurkan sholat dhuha, supaya kita tidak terlalu terlena dalam mencari nafkah duniawi. Dan di tengah malam dini hari, kita diuji akankah mampu terbangun untuk mengingat dan bersujud kepada Allah dengan sholat tahajjud. Di dalam sholat terdapat sekian gerakan yang memiliki makna-makna tersendiri. Pengaruhnya tidak hanya untuk ketaatan batin. Namun juga untuk kesehatan fisik.

Mulai dari awal kita diminta berdiri tegak dengan tangan lurus menelungkup ke badan. Kemudian gerakan ruku’ menguji keseimbangan tubuh kita dengan gaya gravitasi bumi. Badan disangga dengan kedua tangan pada kedua lutut. Dan yang terpenting dalam gerakan sholat adalah sujud. Ketika kita menjaga kesempurnaan sujud kita, maka terjaga pula agama kita, bahkan hidup kita. Ketika sujud, anggota tubuh kita yang menempel di tanah menjadi representasi keberadaan jiwa raga kita. Dahi kita menempel ke tanah sebagai bentuk kepasrahan terendah seorang hamba ke haribaan Tuhannya.

Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga keutuhan dan kesempurnaan sholat kita. Bukankah telah kita ketahui bersama, bahwa sholat adalah tiang agama. Maka barang siapa menegakkan sholat, ia telah menegakkan agama islam. Dan barang siapa yang merobohkan sholat maka berarti merobohkan agama. Menegakkan di sini bisa ditafsirkan dengan sangat luas. Mulai dari menjaga ketertiban dan ketepatan waktunya. Menjaga keutuhan dan kekhusyukan sholat. Dan juga menjaga syarat, rukun, wajib, dan sunnah dalam sholat. Baik sholat wajib maupun sunnah.

Sebenarnya orang yang telah menjaga sholatnya dengan baik, maka dia akan dijauhkan oleh Allah dari berbuat keji dan mungkar. Karena di dalam sholat Allah menguji keteguhan dan kesungguhan hati kita pada Allah dan agama Islam. Apakah di dalam sholat kita masih mengingat jemuran yang belum diangkat. Apakah ketika sholat kita berhasil mengingat di taruh mana kunci motor yang tadinya ketelisut. Apakah dengan sholat kita menemukan ide-ide baru untuk perkara duniawi. Jika masih ada itu semua di dalam kepala kita maka masih belum terjaga seutuhnya sholat kita.

Dalam riwayat diceritakan sahabat Ali Zainal Abidin, cicit Rasulullah menuturkan apa yang beliau pikirkan ketika sholat. Ketika mengangkat kedua tangan untuk takbir, beliau membayangkan akhirat di antara kedua alisnya, jembatan shirotol mustaqim di antara kedua matanya, dan bayangan siksa kelak di hari pembalasan. Bagaimana dengan kita? Apakah sudah memikirkan itu semua. Kisah dari cucu Sayyidina Ali ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa hal tersebut adalah upaya untuk menajamkan konsentrasi kita ketika sholat.

Mulai saat ini, jika kita mengingat punya hutang sholat. Apakah sholat yang terlupa, atau lalai belum dilaksanakan, atau kurang maksimal dalam khusyuk. Jika memang teringat dengan jumlahnya maka bayarlah dengan hitungan yang sesuai. Janganlah sedikitpun perhitungan pada Allah. Mari bersama kita tingkatkan kualitas sholat kita. Dengan meningkatkan kualitas ibadah kita. Mari kita perbanyak sholat sunnah kita dalam setiap hari dalam seumur hidup kita. Tentu kita ingin dijaga oleh Allah kan. Aamiiin.

#BERSEMADI_HARIKE-6
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya

Komentar

Postingan Populer