Hanya DIA yang tak pernah mengecewakanku
Setiap manusia
punya perasaan, setiap manusia punya hati, dan setiap dari mereka pula
bergejolak hatinya. Manusia di muka bumi ini tidak hidup sendiri, seorang diri,
tapi berdampingan dengan sesamanya, dengan makhluk lain, seperti binatang,
tumbuhan, dan berbagai makhluk lainnya. Lalu interaksi itu tentu tak dapat
dihindari, pertemuan dan perpisahan terjadi, percakapan dan pertentangan selalu
melengkapi cerita hidup mereka.
Hidup memiliki
kebutuhan, kepentingan, dan keinginan. Setiap makhluk hidup mengalami itu
semua, bagi mereka yang berhati nurani bersih, mereka mampu berbagi hal-hal itu
dengan sesamanya, bagi mereka yang tak memiliki masalah dengan hidupnya, akan
menyelesaikan dengan tenang permasalahan yang timbul dari hal-hal diatas dengan
sempurna. Namun, jika masalah terjadi, pertentangan hadir, pertikaian muncul,
dan pertengkaran tak bisa dipungkiri. Maka, untuk memenuhi hal-hal tersebut
akan terhambat, bermasalah, dan berakibat berbagai rentetan cerita lain yang
sangat berwarna.
Hati dianugerahkan
kepada manusia sebagai alat perasa, sebagai pembeda dari makhluk hidup lainnya.
Disana muncul berbagai macam perasaan, mulai dari senang, sedih, bahagia,
sengsara, dan itu semua akibat dari berinteraksi dengan sesama manusia dengan
berbagai macam permasalahan, berawal kemurnian hubungan pertemanan,
persahabatan, percintaan, kekeluargaan, kekerabatan, pokoknya semua hubungan
kemanusiaan.
Komunikasi itu
tercipta sebagai alat berinteraksi antar makhluk, kemudian dari komunikasi
timbullah dua hal, tujuan yang diinginkan tercapai, jika memang proses
komunikasi itu lancar dan tepat, akan tetapi memungkinkan pula hal sebaliknya,
masalah, jika tujuan tidak tercapai, dikarenakan beberapa hambatan yang terjadi
pada prosesnya. Adanya berkomunikasi dengan panca indera, supaya informasi yang
disampaikan dan diterima tersalurkan dengan sempurna, akan tetapi semua itu
memiliki kekurangan, belum lagi jika hatinya sedang tidak jernih dalam
melakukan komunikasi tersebut.
Itulah manusia.
Namun jika kita kembali kepada Tuhan, tidak akan terjadi hal-hal yang tidak
kita inginkan tersebut, karena Tuhan Maha Segalanya, Dia-lah yang menciptakan
manusia lengkap berikut perangkatnya, Dia pula yang mengatur jalannya kehidupan
seisi jagad raya ini, maka apa yang terlintas di hati manusia pun juga Dia yang
mengarahkan dan menjadi sutradara dari itu semua.
Oleh karena itu,
prasangka apapun yang diarahkan pada siapapun oleh makhluk pasti memiliki
kekurangan, jangan pernah sekalipun berprasangka atau menaruh harap penuh
kepada sesama manusia dengan sepenuh hati, karena mereka semua masih memberi
kemungkinan akan mengecawakan kita, menyedihkan kita, menyulut amarah kita, dan
menghina kita. Hanya Tuhan yang tak pernah berbohong, tak pernah mengingkari
janji, tak pernah mengkhianati, dan tak pernah mengecawakan kita.
Hanya kepada-Nya
lah kita menghadap, bersujud, dan berserah diri.
Komentar
Posting Komentar