Bagiku tidak ada Hari Ibu
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ibuk, Apa kabar Ibuk disana?
Baik-baik Ibuk? Anakmu disini Alhamdulillah baik-baik saja, hanya saja rindu
ini semakin hari semakin tak menentu arahnya. Oh ya Ibuk, sekaligus kukabarkan bapak
juga adik-adik disini alhamdulillah baik-baik semua, semoga semua senantiasa
dalam perlindungan Allah SWT, sebagaimana ibuk juga tentunya.

Hingga usiaku tak lagi belia, umurku tak lagi
sedikit, hingga aku sudah melanglang buana menuntut ilmu ke seberang kota, tiap
kali pulang ke rumah, tiada waktu istimewa selain bersama Ibuk.
Lalu ujian itu datang, Ibuk mendapat ujian sakit,
aku juga mendapat ujian untuk harus selalu sabar menemani masa-masa berat Ibuk
menghadapi sakitnya, juga mendapat ujian meyakinkan diri sendiri juga Ibuk
bahwa Ibuk pasti sembuh, Ibuk baik-baik saja, dan kita akan kembali menghabiskan
hari-hari indah bersama Ibuk.
Ibuk, semenjak tanggal 21 Oktober di tahun 2009
itu entah rasanya aku tak ingin hidup lagi, saat mobil putih besar dari rumah
sakit umum itu terparkir manis di depan rumah, saat dini hari itu mendadak
seluruh badanku lemas tak berdaya, seluruh tulangku luruh, karena sosok yang
terbujur kaku di ruang tengah itu menebarkan senyummu Ibuk. Karena pipi sosok
dingin itu milik raga yang melahirkanku, sosok itu engkau Ibuk.
Tepat sebulan sebelum Ibuk dijemput
selama-lamanya, saat Ibuk terbaring lemah di ranjang di kamar Ibuk, tiba-tiba
aku menangis tergugu begitu lama di depan Ibuk, tak tahu karena apa. Dan kini
aku tahu jawabnya.
Ibuk, aku merindukanmu.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

IHDINA SABILI (Dina) seorang mahasiswi di S1
Arsitektur ITS lahir pada tanggal 11 Pebruari 1994, beralamat Perumahan ITS,
Keputih, Sukolilo, Surabaya. Anggota FLP Surabaya dan Komunitas Susastra
Nusantara. Bisa dikontak di 085859880665 atau di FB : DIena Rhiendoe Ibunda.
Twitter : @IhDhe dan email : ihsabil11@gmail.com
Komentar
Posting Komentar