2022 Separuh Jalan, Bertubi Hal Berdatangan
Alhamdulillah, Alhamdulillah, tsumma Alhamdulillah.
Alhamdulillah 'alaa kulli haal
Hari ini tanggal 3 bulan 7 tahun 2022. Aku masih belum seutuhnya percaya akan jalan hidupku belakangan ini. Banyak sekali hal terjadi bertubi-tubi, tak terduga, mencengangkan, menguji kepercayaanku. Ya Allah, terima kasih banyak Ya Allah. Kulo hanya hamba bergelimang dosa, saat ini menerima nikmat dari Njenengan yang begitu indah dan mengejutkan.
Pertama, aku mendapat saran dari Bude untuk membeli sepetak tanah di tanah kelahiran, kampung halaman. Mengingat perencanaan di kehidupan masa depan dan dua tahun belakangan bisa dikatakan secara resmi aku lebih banyak tinggal di sini. Dan, semua terjadi begitu cepat, alhamdulillah, singkat cerita, rencana ini telah terealisasi. Alhamdulillah.
Kedua, memasuki bulan Ramadan, mulai muncul banyak informasi dan berita mengenai cerita tentang persyaratan keberangkatan ibadah haji dari berbagai sumber. Sekali lagi Bude, ibu sekaligus guruku yang luar biasa gigih dan penuh kasih sayangnya pada kami, menyarankan aku dan adik-adik untuk segera mendaftarkan Haji. Mengingat waktu antre yang semakin panjang dan syarat batas usia yang semakin diperketat. Kedua kalinya, rencana ini juga terlaksana dengan mulus. Alhamdulillah. Terima kasih Ibuk, telah mendaftarkan kami berempat menunaikan ibadah rukun islam kelima ini.
Ketiga, seharusnya jika urutan ceritanya ini terjadi sebelum mendaftar haji. Jadi, sumber untuk mendaftar ini, kenapa bisa dari ibuk? Jawabnya adalah karena uangnya dari hasil penjualan sawah milik ibuk. Ah, ibuk, andai ada kata yang lebih tinggi dari rindu untuk mendefinisikan rasa ini pada ibuk. Alhamdulillah, melalui perantara seorang bulek niat baik kami ini direstui oleh Allah. Semoga Allah senantiasa meridhoi langkah kami, Ya Allah. Aamiin.
Keempat, ini yang paling tak terduga. secara resmi per akhir Juni kemarin aku telah menandatangani sebuah kontrak di sebuah perguruan tinggi negeri senior di Surabaya sebagai seorang pengajar alias dosen. Aku tak mengerti, apakah ini anugerah atau ujian, yang pasti ini adalah nikmat dari Allah yang tak terduga. Proses yang begitu cepat dan langkah yang kilat, semua terjadi begitu mulus tanpa celah. Seakan-akan benar dibukakan sebuah tabir keindahan takdir dari Allah. Ya Allah, kulo suwayang Njenengan. Maturnuwun sanget Ya Allah.
Kelima, tak lama setelah keputusan diterima menjadi staf pengajar di perguruan tinggi tersebut, salah satu teman semasa S1 dulu menghubungi, menanyakan aktivitas dan kemudian mengajakku bergabung sebuah proyek penelitian. Tentu aku tak ada alasan untuk menolak kesempatan emas ini. Apalagi topik yang diambil memang sesuai dengan topik yang menjadi konsentrasiku ketika sekolah pasca sarjana master kemarin. Bismillah Ya Allah, Alhamdulillah, aku yakin Allah telah menyiapkan banyak hal ini dikarenakan doa-doa Bapak, Ibuk, Bude Pakde, Bulik Paklik, semua keluarga, dan tentunya guru-guruku yang ingin sekali kusebutkan satu per satu. Mereka semua ini guruku. Mereka semua yang mendorong dan menarikku hingga sampai di titik ini.
Keenam, aku mendapat kabar tulisan yang kuikutkan pada proyek bersama Mbak Okky Madasari akhirnya akan segera diterbitkan oleh Gramedia. Insya Allah pertengahan Juli ini akan ada Launching di Kantor Gramedia di Jakarta. Betapa senangnya aku, Alhamdulillah Ya Allah. Apakah ini jawaban dari satu per satu mimpiku di masa kecil. Alhamdulillah Ya Allah.
Selain enam hal paling besar ini, sebenarnya banyak sekali nikmat dari Allah yang tak terhitung jumlahnya. Muara dari semua hal indah ini tentu berasal dari Allah. Sekali lagi terima kasih Ya Allah.
Berikutnya yang masuk pada pikiranku adalah Ibuk. Betapa takkan mungkin aku dan adik-adik melalui semua ini, tanpa sosok dan teladan yang kami pandang bernama Mahmudah tersebut. Tak lama, sedang ramai dunia tentang meninggalnya Eril, putra dari Pak Ridwan Kamil, publik begitu serentak menyorotinya lantaran kebaikan almarhum semasa hidupnya. Aku jadi berpikir, memang betul adanya jika kebaikan sejati seorang manusia akan terungkap saat orangnya telah tiada. Karena murni hanya bukti dan saksi yang akan bermunculan, tanpa perlu lagi pengakuan dari yang bersangkutan. Sedangkan kelak anggota tubuh inilah yang akan memberi kesaksian di hadapan Tuhan di hari pembalasan.
Maka, apapun yang kualami hari ini dan kemarin-kemarin, tentu mendapat andil dari kebaikan yang telah ditanam ibuk semasa hidupnya dahulu. Ibuk yang baik hati, ibuk yang ramah pada semua orang, ibuk yang loyal pada orang-orang tersayang, ibuk yang gigih dalam menjalani hidup, ibuk yang tegar menjalani masa muda yang tak mudah, ibuk yang akhirnya menikah di usia kepala tiga namun tetap kuat, ibuk yang di kehamilan pertamanya harus berjauhan dari suami, ibuk yang merangkap karir dan mengasuh anak pada waktu yang padat, ibuk yang cantiknya paling juara di hidupku, dan ibuk yang saat ini sangat kurindukan.
Ibuk, terima kasih telah melahirkanku. Ibuk, terima kasih telah memberiku contoh perempuan kuat dan tahan banting. Ibuk, terima kasih telah muncul di ingatanku setiap kali aku takut karena belum juga menikah di usia sekian. Ibuk, terima kasih telah memberiku peninggalan suka bebersih, meskipun akhir-akhir ini suka bolong. Ibuk, terima kasih telah menurunkan padaku titel pinter masak, meskipun belum seutuhnya semua menu, setidaknya aku sudah mulai membiasakan aktivitas dapur. Ibuk, terima kasih dulu telah menceritakan bahwa ibuk pernah sempat menjadi dosen dan karyawan, sekarang insya Allah aku akan segera merasakan itu. Ibuk, terima kasih masih terus selalu hidup dalam ingatan dan perasaanku.
Seiring kejadian bertubi-tubi ini, aku sempat merasa hubunganku dengan bapak jadi semakin membaik. Tanpa sadar, satu per satu impian bapak yang kini mulai menjadi impianku juga akan terwujud, aamiin. Bukankah saat ini hidupku tujuannya adalah menyenangkan hati Bapak, mendapatkan ridlonya dan membahagiakan hari-harinya. Ngapunten Bapak, meskipun saat ini kulo harus berjauhan dari bapak, tapi bismillah izinkan kulo membahagian Bapak dengan cara kulo.
Sepertinya ini dulu yang akan kubagikan ceritanya di sini. Tulisan ini murni sebagai bentuk rasa syukur dan tahadduts bin ni'mah atas terlimpahnya anugerah tak terhingga di tengah tahun 2022 ini. Semoga setengah tahun sisanya besok senantiasa mendapat ridlo, rahmat dan taufiq dari Allah Subhaanahu wa Ta'alaa. Ya Allah, hindarkan hamba dari sifat sombong, hasud, dan kurang bersyukur. Ya Allah, tolong jadikan hamba orang yang gemar bersyukur, tawakkal dan tawadhu'.
Semoga malam ini aku bisa melawan nafsu untuk mendirikan sholat Tahajud. Aamiiin.
Aamiin aamiin aamiiin yaa Mujiibas Saa'iliiin.
Komentar
Posting Komentar