Mengapa Harus Membaca Buku?
Selamat Hari Buku Nasional teman-teman sekalian. Meski aku baru tahu belakangan tentang adanya hari ini, aku turut senang dan berharap banyak dengan respon orang pada kecintaannya terhadap buku. Terlepas dari apa penyebab dan bagaimana sejarahnya hari ini, mari kita isi dengan hal yang representatif dengan namanya. Buku itu penting bagi semua orang dari semua kalangan, usia dan latar belakang. Dalam berbagai bidang ilmu, selalu ada buku sebagai bahan utama referensinya.
Di era pandemi Covid-19 ini ruang gerak kita menjadi terbatas. Dulu, waktu aktivitas berjalan pada umumnya, selalu banyak alasan diajukan jika diajak membaca buku. Hingga mulai marak isu kebiasaan kita bersama selalu membeli buku lagi dan lagi, sedang membacanya belum tentu kapan. Maka momen ini adalah kesempatan emas. Masih mau beralasan banyak tugas from home? Meskipun kenyataannya memang tugas di masa karantina semakin banyak. Semestinya peluang untuk membaca buku juga lebih besar lo.
Ini coba aku buat kelompok kira-kira apa saja penyebab sekaligus pilihan solusi untuk kita yang gemar menunda membaca buku yang semakin menumpuk di kamar.
- Waktu sudah habis untuk bermain handphone, explore di instagram dan status WA lebih menarik. Ini memang jawaban terbanyak. Bagaimana tidak? Jangankan melepas tangan dari benda ajaib itu, masih sama-sama menggenggamnya, sudah berniat akan menghubungi satu orang menyampaikan hal penting saja bisa terpecah konsentrasinya gara-gara melihat satu gosip baru tentang artis idola. Itu tidak terjadi satu dua kali. Hampir setiap hari. Tadinya berniat akan apa malah jadinya apa, sama sekali bertolak belakang. Solusinya adalah dengan membuat jadwal pasti untuk membaca buku dengan cara membatasi diri dalam bermain handphone. Sudah banyak berita dan fakta yang memaparkan tentang bahaya kecanduan benda satu itu. Jangan lupa memberi reward ketika kita mampu mematuhi jadwal tersebut, dan memberi hukuman ketika melanggarnya.
- Lebih banyak tugas lain yang sudah menyita waktu dan tenaga. Ini memang kenyataan yang juga sungguh adanya. Misalkan bagi yang kuliah lebih banyak tugas kuliah maka solusinya adalah dengan membaca buku yang berkaitan dengan materi atau bahan kuliah tersebut. Misalkan bagi yang bekerja atau berkantor di rumah juga telah disibukkan dengan padatnya pekerjaan. Maka solusinya pun bisa dengan hal serupa. Yakni lebih memperbanyak membaca dan mempelajari hal yang berkaitan dengan pekerjaan kita. Sekaliggus kita juga bisa mengembangkan skill di bidang itu. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
- Buku yang ada di rumah sudah selesai terbaca. Terkadang kondisi teman-teman tidak selalu sama. Belum bisa membaca buku bukan berarti belum sempat, tetapi memang keadaan kita belum memungkinkan untuk membeli buku baru atau meminjam buku di perpustakaan. Solusinya adalah jangan terpaku dengan buku fisik saja dalam belajar. Saat ini sudah era 4.0, banyak akses ilmu tersedia di media online. Salah satunya ada aplikasi iPusnas, di sana menyediakan banyak sekali buku dari berbagai bidang, tersedia secara gratis.
- Bosan dengan satu buku, belum sampai selesai sudah pindah ke buku lainnya. Akhirnya belum ada buku yang belum selesai. Ini juga kerap terjadi bagi kita yang mudah bosan dengan satu buku bacaan. Belum dapat seperempat buku membaca, sudah bosan dan beralih ke buku lain yang baru, karena terlihat lebih menarik. Entah dari judulnya, sampulnya, atau juga penulisnya. Tetapi ini pun sebenarnya tidak menjamin membacanya sampai habis. Ini akan sering terjadi terus menerus jika tidak segera diputus mata rantainya. Solusinya adalah sebelum benar-benar membaca secara keseluruhan, pastikan kita sudah mengecek isi buku tersebut melalui daftar isinya. Untuk buku-buku non fiksi atau bahan kuliah dan pekerjaan bisa dicek materi apa yang lebih penting, buat prioritas, itulah yang dibaca dahulu. Selebihnya bukan berarti tidak dibaca dan ditinggalkan, tapi beri tanda, bisa dengan sticky note atau pembatas buku. Lalu letakkan pada sisi rak tersendiri. Sehingga kita tidak lupa dan harus membongkar ulang semua isi rak jika suatu saat membutuhkan.
Demikian sekelumit pengalaman berikut solusi bagi keadaan sulit memaksa diri untuk membaca buku. Sebetulnya tidak ada istilah tidak sempat jika kita punya kemauan kuat. Tinggal bagaimana kita menyempatkan diri untuk konsentrasi penuh melakukan itu. Karena waktu itu tidak dicari tapi kita yang harus mengisinya.
#BERSEMADI_HARIKE-17
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
Komentar
Posting Komentar