Macam-macam Sikap Teman #dirumahsaja
Sudah dua bulan berlalu kehidupan baru ini berlangsung. Kehidupan sosial mulai terkoyak. Pertemuan tereduksi dengan ketakutan-ketakutan yang terus membisik. Kerinduan tertimbun kian hari kian menggunung. Keinginan demi rencana satu per satu tertangguhkan. Sehingga manusia mulai kembali kepada dirinya sendiri. Apapun yang terjadi hanya bersama diri sendiri. Lalu apa kabar manusia sebagai makhluk sosial? Sosial saat ini tidak hanya diukur dari kadar interaksi secara langsung manusia dengan manusia lainnya. Interaksi bisa dilakukan secara daring, dengan banyak media yang telah tersaji.
Komunikasi daring tentu memiliki sisi positif dan negatif. Sempat ada semboyan sering berembus tentang kekuatan media sosial. Mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Bagi dua orang yang jaraknya jauh dapat didekatkan dengan media sosial. Namun jarak yang sudah dekat justru malah teralihkan akibat sama-sama sibuk menunduk dengan gawai masing-masing. Begitulah fenomena yang ada saat ini. Tidak bisa kita pungkiri. Setiap hal memang punya dua sisi, begitu juga kemajuan teknologi. Seperti halnya koin memiliki sisi atas dan bawah, atau pisau bermata dua. Itulah kondisi kita sekarang.
Ketulusan rasa semakin teruji di masa seperti ini. Manakah orang yang benar-benar sepenuh hati berteman dengan kita. Siapakah yang di belakang kita masih memendam gelagat buruk. Siapakah yang bermuka dua. Tetapi bukan ini yang akan kita bahas di sini. Setiap dari kita punya teman yang dianggap paling dekat. Bahkan untuk anak usia SD sudah berlomba berebut punya best friend forever. Saat ini ayuk kita bahas macam-macam teman kita jika dilihat dari gaya komunikasinya. Ini dapat menjadi cerminan dari diri kita sendiri. Sekaligus mencari trik bagaimana membangun komunikasi yang baik dengannya.
- Pertama adalah teman yang sangat rajin menghubungi kita. Pagi siang dan malam selalu menghubungi lewat chat, dua hari sekali menelepon dan video call. Topik yang dibahas tidak perlu terlalu serius. Umumnya hanya seputar lagi masak apa, sudah makan apa, kejadian unik di rumah atau sudah haid berapa hari (bagi cewek-cewek). Tipikal teman ini biasanya saat offline sangat dekat. Hampir setiap hari bertemu. Saling berkunjung ke rumah. Setiap akhir pekan menyempatkan jalan bersama, entah ke mall atau hanya nongkrong ngopi di cafe langganan.
- Kedua adalah teman yang tidak terlalu dekat tapi baper-an. Punya teman model begini kadang sedikit merepotkan. Dihubungi terus bikin bosan, tapi kalau tidak dihubungi nanti dibilang lupa, tidak peduli, tidak perhatian atau apalah lainnya, repot kan? Biasanya teman seperti ini ketika bukan musim karantina memang bukan teman yang selalu keep on touch dalam waktu 24 jam. Tetapi mereka selalu standby ketika membutuhkan teman curhat. Ditambah lagi faktor memang karakternya sangat sensitif.
- Ketiga adalah teman yang cuek, hampir jarang sekali menghubungi. Dalam situasi karantina ini teman macam ini akan menghubungi jika benar-benar ada butuhnya. Mereka akan langsung mengirim pesan tanpa diawali salam dan basa-basi sebelumnya. Seperti contoh: Bengkel tempat kamu biasa servis motor di mana? Alamat dong. Atau siang bolong tidak ada angin maupun hujan mendadak telepon tanya panjang lebar cerewet tapi langsung pada topik pembahasan. Teman macam ini ketika kondisi normal sebenarnya perhatian dengan kita, namun bukan tipe orang yang terlalu bertele-tele, bermanis-manis di pesan panjang lebar. Sekalinya khawatir dia akan datang langsung. Sekalinya kangen akan langsung berkunjung.
- Keempat adalah teman yang memang tidak begitu akrab. Sekalinya akan menghubungi banyak sekali pertimbangan yang dipikirkan. Kira-kira dia lagi sibuk nggak ya. Kira-kira kalau aku ngomong gini tersinggung nggak ya. Kira-kira kalau aku ndak hubungi hari ini dia marah nggak ya. Terlalu banyak kalau-kalau hingga akhirnya semakin tertunda dan jarak semakin renggang. Biasanya dalam hari-hari biasa teman macam ini memang tidak begitu sering berinteraksi, tapi suka mengamati kita. Dalam satu situasi merasa sangat dekat, sedangkan di sisi lain sama sekali tidak ada komunikasi. Ibarat percakapan, pertemanan macam ini hanya berlangsung satu arah, alias tidak nyambung.
Dari keempat jenis teman di atas dapat kita pakai bukan untuk menilai dan menyelidiki teman-teman kita, khususnya di musim #dirumahsaja ini. Namun alangkah lebih baiknya jika kita gunakan sebagai cermin pada diri kita sendiri. Sebenarnya teman seperti apakah aku ini bagi teman-temanku. Cermati dengan teliti, barangkali kita tak sengaja menyinggung perasaan teman kita dari jenis keempat misalnya. Coba dilihat apa mungkin ada satu atau dua teman dengan jenis dua yang tak sengaja kita abaikan. Memang situasi ini benar-benar menguji kita semua. Menguji nilai kemanusiaan kita. Menguji nilai sosial kita. Apakah kita masih mampu menjaga silaturahmi dengan baik pada orang-orang sekitar. Semoga kita semua senantiasa dalam perlindungan Allah Swt. Semoga wabah ini segera berakhir dan kita semua diberi kesehatan dan keselamatan hidup di dunia maupun akhirat. Aaamiin.
#BERSEMADI_HARIKE-19
#inspirasiramadan
#dirumahaja
#flpsurabaya
Komentar
Posting Komentar