Kehidupan Adalah Sekolah Seumur Hidup

Sistem pendidikan akhir-akhir ini menjadi hal penting yang kerap disorot. Keberhasilan sistem pendidikan pada seseorang memang menentukan bagaimana ia memandang kehidupan. Berawal dari sudut pandang yang perlahan ditanamkan. Kemudian perlahan masuklah doktrin-doktrin, baik secara terang-terangan maupun tersisip. Secara tidak langsung hal ini juga mencetak orang tersebut tidak hanya dalam pengetahuan yang diterima, namun juga pembentukan karakter dan pematangan mental dalam menjalani kehidupan.

Drama series berjudul My Strange Hero ini adalah drama dari negeri Korea yang menggambarkan kondisi sistem pendidikan masa kini. Dimana keadaan para orangtua yang memaksakan otoritasnya pada tahap pendidikan anak-anaknya. Ditambah dengan keadaan birokrasi sekolah yang ditunggangi dengan kepentingan berlabel finansial. Kita tidak bisa lagi menutup mata dengan fenomena semacam ini. Sudah sangat lazim terjadi, bahkan menjadi rahasia publik.

Sebagai kritik sosial, drama ini cukup cerdas meramu berbagai tema dalam satu kisah panjang yang cerdas dan kompleks. Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang murid laki-laki yang tersandung masalah di masa SMA sehingga harus terputus dan tanpa terduga sembilan tahun berselang, ia mampu melanjutkan kembali sekolahnya. Bonusnya, ia juga mendapat kesempatan memperbaiki sistem sekolah yang bobrok akibat tujuan pribadi pemilik yayasannya.

Antara drama keluarga, cinta, politik dan pendidikan begitu apik menyatu dalam menyusun klimaks dan masing-masing konflik di tiap episodenya. Kang Bok Su, Oh Seo Jeoung, Oh Se Ho dan sekian toko lainnya berhasil menyisipkan pesan-pesan penting dalam setiap konfliknya. Peran penting seorang guru juga diberikan begitu utuh namun bukan berarti tanpa cela. Drama ini menyadarkan bahwa guru juga manusia. Sama halnya seperti murid, ia pun juga rawan melakukan khilaf.

Dalam serial yang rilis tahun 2018 ini juga dipaparkan bahwa pendidikan memang paling utama ditanamkan sejak dalam lingkungan terkecil manusia tumbuh. Tiada lain adalah keluarga. Dari keluarga, seorang anak membawa bekal awal menghadapi dunia di luar. Oleh karena itu, keluarga yang dingin juga akan melahirkan tangan dingin. Begitu juga sebaliknya, keluarga yang hangat akan dibawa seterusnya oleh sang anak sebagai pribadi yang hangat.

Sedangkan untuk masa depannya, mereka sudah memiliki peran penting dan utama dalam menentukan. Manusia ketika dewasa sudah mampu memilih dan memilah. Mana yang baginya baik dan buruk. Mana yang baginya menguntungkan dan merugikan. Mana yang baginya menyenangkan dan menyedihkan. Dan yang paling penting tertanam adalah mana yang baginya benar dan salah. Inilah yang akhirnya menjadi tongkat dia dalam melalui terjalnya kehidupan sesungguhnya.

Komentar

  1. Wah. Ternyata penggemar Drakor juga kamu Ihdina. Serasa punya teman lagi yang memandang DraKor dari sudut pandang berbeda.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer