Dilema di Marioriawa



Membaca novel dengan latar dunia kedokteran merupakan sebuah ketertarikan tersendiri untuk saya. Sejak awal saya sudah mengikuti serial Marioriawa yang dulunya berjudul Tremor di Wattpad. Gaya bahasa perempuan bernama lengkap Ulin Nurviana ini begitu menarik, pembawaan yang mendalam pada tema yang diambil diimbangi dengan bumbu romance yang kental telah berhasil menghanyutkan perasaan pembaca ketika menelusurinya.

Novel ini mengisahkan tentang kehidupan para relawan kesehatan di daerah pelosok di Indonesia. Konfliknya muncul begitu kuat, baik antar tokoh atau dalam batin tokoh utamanya. Dalam cerita ini, tidak ada tokoh yang benar-benar antagonis. Keadaanlah yang antagonis, sehingga melahirkan kemelut dalam batin tokoh kemudian muncullah sikap yang mungkin tak disukai pembaca.

Dengan membaca novel ini, pembaca mendapatkan tambahan wawasan yang cukup banyak tentang dunia kesehatan. Beragam nama-nama penyakit berikut obatnya. Hingga bentuk penanganan awal terhadap berbagai gejala penyakit tertentu. Tentu ini membutuhkan waktu dan tenaga untuk riset yang tidak main-main oleh sang penulis. Hal ini yang memang menjadi ciri khas gaya penulisan perempuan cantik asal Jember ini.

Cerita ini sarat akan berbagai aspek dalam kehidupan. Mulai dari kehidupan para relawan nusantara di daerah pelosok, masalah percintaan yang muncul di para anggotanya, hingga kehidupan masyarakat di kota Marioriawa sebagai lokasi relawan berada. Lengkap dengan isu-isu mitos yang menimpa salah satu anggota relawan. Konflik bermula saat didatangkan satu anggota baru yakni Yashinta sebagai pengganti dari Mayla, anggota sebelumnya yang mendadak hilang hendak memundurkan diri.

Karakter masyarakat dan adat istiadat mereka juga begitu kental dideskripsikan oleh penulis secara totalitas. Sehingga menambah penghayatan bagaimana sesungguhnya perjuangan para relawan, baik dari kalangan dokter maupun perawat dan apoteker.

Peperangan batin pun terjadi begitu riuh dalam diri Ray, sang ketua rombongan. Hal ini mengakibatkan kinerjanya melemah dan menimbulkan berbagai masalah beruntun dan menyudutkan dia dalam pilihan yang amat simalakama. Yashinta sebagai anggota baru, sejak awal mendapati situasi yang selalu menjadi dilema. Antara ingin maksimal secara totalitas dalam mengabdi pada masyarakat, namun mengalami berbagai peristiwa yang menguji komitmennya, baik secara lahir maupun batin.

Penggambaran konflik dalam novel ini terbagi pada setiap bab. Sehingga pembaca dibuat selalu berdebar dan meradang haru di setiap adegan. Puncak kedebaran paling terasa dalam bagian dimana Ray harus memilih di antara dua perempuan. Dan akibatnya berimbas pada keseluruhan tim.

“Tiga hari mencekik, mereduksi setiap simpati yang ada. Tidak ada percakapan, makan bersama, atau bahkan tugas bersama. Seperti tidak saling kenal, seperti mayat hidup. Kerja sama, visi misi tim, semua telah menjadi pajangan membasi yang siap dilempar ke tong sampah.”

Keaktifan dan ketangkasan Yashinta dalam meramu obat mencuri perhatian Farhan yang begitu sensitif perasaannya. Dan Ray yang semakin hari semakin bergantung dengan Mayla, sosok perempuan dengan tugas yang sama dengan Yashinta dengan karakter yang masih cukup misterius. Di akhir cerita, maka Ray harus memutuskan siapakah yang akhirnya dipertahankan di Indonesia Sehat, dan siapakah yang harus pulang. Ingin tahu siapa? Baca selengkapnya di novel Marioriawa sekarang juga! 😊

Komentar

Postingan Populer