Siap Tak Siap Menyongsong HR

Awalnya, membaca bagiku adalah tuntutan. Setiap minggu kulahap dua sampai tiga minggu pemberian orang tua setelah belanja bulanan di toko buku. Sebagai ganti dari televisi, buku menjadi pilihan pertama dalam mengisi waktu luang. Berbagai jenis genre kulahap dengan panduan bapak dan ibu. Hingga sempat sampai pada tahap begitu candu dengan buku. Tiada waktu tanpa buku, dan tiada kesempatan tanpa membaca.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa siapa ingin menjadi penulis, maka jangan sampai meninggalkan membaca. Beruntunglah aku berada dalam keluarga yang selalu melestarikan budaya literasi, menulis dan membaca. Forum Lingkar Pena keluargaku, di wilayah Jawa Timur ada program baru yang sangat bermanfaat. Reading Challenge, program membaca dengan target jumlah halaman setiap harinya.

Banyak sekali suka duka yang kualami dalam program ini. tantangan dan godaan juga berseliweran dalam hari-hariku sejak mulai kuputuskan mengikuti Reading Challenge ini. di tahap pertama, yakni tahap R, aku cukup menikmatinya. Selain karena target hariannya masih cukup terjangkau, yakni 6 halaman, juga karena tema bukunya masih cukup mudah untuk dicari.

Sedangkan pada tahap MR, yakni middle reader, aku mulai merasa lebih tertantang. Tentu dong, bukankah semakin naik kelas semakin sulit pula ujiannya. Dalam MR ini, target hariannya adalah 15 halaman dengan tema yang lebih sulit. Terutama ketika pada ketentuan buku yang meraih Nobel Sastra. Sewaktu itulah aku tidak berhasil menyelesaikan bacaanku. Mungkin karena temanya yang cukup berat dan waktu yang tak cukup lama.

Lagi-lagi semua memang terkesan mencari alasan. Bukankah kemalasan adalah musuh terbesar pada diri kita. Pintar-pintarnya kita saja mencari alasan untuk menutupi kesalahan dan kemalasan ini. Dengan tertatih-tatih kujalani program MR selama 40 hari ini. Syukurlah berakhir dengan sedikit mengkhawatirkan. Nyawa sisaku tinggallah dua. Sejujurnya aku masih kurang puas menjalaninya, karena terganjal satu buku yang belum selesai tadi.

Tapi bagaimana lagi, buku-buku ringan tetaplah lebih menarik untuk dibaca dan dikhatamkan daripada tugas baca yang dijadikan target capaian setiap 8 hari itu. Kadang juga ada tantangan, mau pilih mana baca cepat atau paham mendalam. Tak jarang buku-buku yang disyaratkan oleh RC itu butuh dibaca lebih dari sekali supaya lebih paham.


Semoga untuk tahap selanjutnya, yakni HR, aku semakin termotivasi untuk membaca dan membaca. Selain itu, aku juga berharap mampu mengikuti program Writing Challenge. Karena orang yang terlalu banyak makan namun tak segera dikeluarkan akan berujung sembelit tak berujung. Tentu aku tak ingin. Semangat menyongsong HR! 

Komentar

Postingan Populer