Cinta dan Kebersamaan


Cinta memang seringkali pada akhirnya hadir dari sebuah pertemuan yang berkelanjutan, terjadi berulangkali, kemudian timbul rasa nyaman dan berakhir dengan sebuah rasa yang kerap dinamakan oleh sebagian orang Rindu. Namun itu bukanlah akhir dari segalanya. Justru dari kata rindu lahirlah serangkaian perjalanan perasaan berikutnya yang terus menerus berkelindan, menuntut pertemuan-pertemuan berikutnya, menarik kedekatan antara kedua belah pihak, lalu kemudian terjadilah sebuah ikatan batiniyah. Dikatakan batiniyah karena belum tentu pada akhirnya terutarakan di luar lalu kemudian muncul kemauan untuk menyepakati kebersamaan.

Begitulah manusia, punya hati untuk merasa, punya akal untuk berpikir, punya mulut untuk mengatakan. Namun hanya karena mulut, fisik yang menjadi peran utama di luar, maka berubahlah sebuah akhir cerita, bisa jadi tak sesuai dengan apa yang direncanakan oleh hati tertata rapi. Seperti halnya yang terjadi dalam novel karya Bernard Batubara ini, sebuah pergolakan batin dalam seorang lelaki muda, akibat trauma dan kenangan buruk yang pernah menimpanya. Itu semua mengubah cara pandangnya terhadap cinta, perasaan, dan yang paling penting pada hidup berpasangan.

Bagi Aldo, lelaki muda tersebut, berpasangan hanya akan mengikat hidupnya, menghilangkan kebebasan, dan membuat kebahagiaan dalam menikmati hidup menjadi berkurang. Namun hati manusia tetaplah hati manusia, rapuh, rentan dan mudah risau. Baru saja dipertemukan dengan seorang perempuan yang bagi Aldo unik dan lain, ia sudah berubah pikiran, perlahan keteguhan hatinya mulai luntur, ditambah dorongan dari sang tante yang tak henti membayanginya untuk segera menikah.

Jenny, perempuan unik yang membuat Aldo berubah pikiran, secara perlahan, melalui beberapa konflik kecil, kemudian pergumulan hati yang tak juga berkesudahan. Dari dua manusia yang sama-sama punya kemauan besar untuk tidak menikah, sama-sama menentang jenjang pernikahan pada hidup manusia. Semua terjadi bagai cerita yang telah direncanakan, takdir yang tak terbantahkan. Dua manusia yang berprinsip sama kemudian pada akhirnya pun berakhir dalam persatuan.

Saling mengisi, saling mengerti bahwa dua manusia diciptakan untuk saling membutuhkan dan melengkapi, maka kesendirian bukanlah pilihan terakhir dalam hidup mereka.


Komentar

Postingan Populer