Resensi Lelaki Harimau
Judul : Lelaki Harimau
Penulis : Eka
Kurniawan
Satu kata pertama yang muncul ketika membaca salah satu novel
Eka Kurniawan ini adalah : Luka. Ada luka dimana-mana. Di semua hati yang hidup.
Di semua jantung yang berdetak. Di semua akal yang sehat. Tapi bentuk luka itu
berbagai macam adanya. Ada yang membekas terlalu lama dan larut. Ada yang hanya
di permukaan dan lekas hilang. Ada yang carut marut tersangkut paut luka lain
bersingkarut.
Margio sebagai tokoh utama di novel ini dengan begitu jantan
menampilkan keutuhan emosionalnya, didukung kemasan Eka dalam meramu cerita,
begitu unik dan renik, bak tatanan bingkai puzzle yang disusun sedemikian lain
sehingga cukup mengoyak imajinasi pembaca dengan rinci dan tajam. Ketelitian
dalam menggambarkan karakter para pemain membuat cerita semakin nyata.
Merupakan sebuah tantangan yang nyata pada seorang penulis
novel untuk menjaga kestabilan emosi pembacanya untuk tetap mengikuti alur
cerita yang dipaparkan. Dan dengan Margio dan semua lingkungannya, lika-liku pengalaman
hidupnya, dan harimau putihnya, Penulis yang lahir di Tasikmalaya ini berhasil
mengaduk emosi pembaca. Juga beberapa adegan yang sengaja digambarkan dengan
cukup halus, menjadikannya lebih lain dan aman dari kata tabu.
“Lelaki Harimau” mampu membuka mata pembaca, bahwa kehidupan
yang kita alami ini, tak lebih dari sebuah skenario cantik dari Tuhan, dan
untuk menjalaninya, jangan lemahkan hati dan akal dengan melepas kebijakan
dalam menyikapinya. Semua permasalahan dan luka yang dialami dan dirasakan oleh
manusia adalah wajar, dan menjadi indah jika semua dipandang dengan mata batin
dan lapang dada.
Komentar
Posting Komentar