Surat untuk Adik Cowokku

Dek, tanpa terasa kau tumbuh begitu cepat, meski tinggi badanmu belum mencapai tinggi badanku, tapi kurasakan jelas pertumbuhan badanmu. Bukan hanya itu, jiwamu pun sudah tak lagi kanak-kanak, namun belum juga dewasa, masih remaja begitulah kiranya.

Adikku yang paling tampan, saat kutuliskan surat ini, aku sedang memikirkanmu, kejiwaanmu, pertumbuhan fisikmu, kedewasaanmu, kelabilan emosimu, kemanjaanmu, perhatianmu, kepedulianmu. Semua tentangmu terlintas berkeliaran dalam benakku.

Adikku, dari ketiga kakak perempuanmu, memang akulah yang tahu lebih banyak tentangmu jika dilihat dari jumlah usia kami bertiga, tapi sebenarnya itu tak ada artinya jika pada kenyataannya kau tak merasakan lebih lama didampingi olehku daripada dua kakakmu lainnya, yang juga adikku tentunya.

Adikku tersayang, sejak kepergian Ibuk untuk selamanya, aku perlahan mulai terjaga, terbelalak lebar kedua mata ini, tersadar penuh akan semua yang terjadi di hadapanku. Begitu juga tentang dirimu.

Dek, sejujurnya aku sangat ingin mempunyai kakak laki-laki, dari dulu, namun aku juga tak mungkin melawan takdir, memberontak, karena memang beginilah keadaannya, aku terlahir sebagai putri sulung dari empat bersaudara, dan kau yang kuharapkan lebih dulu lahir daripadaku ternyata dikehendaki Allah terlahir terakhir sebagai pelengkap kebahagiaan bunda. Terimakasih telah hadir sayang. Terimakasih Allah telah hadirkan dia untuk kami.

Adikku, pada tahun 2015 ini, tepatnya Mei tanggal 8 nanti kamu tepat berusia 13 tahun, ini bukanlah angka yang kecil ganteng, namun juga bukan angka yang cukup untuk kau banggakan di depan banyak orang. Rasanya baru kemarin aku membantu ibuk menggendongmu, melayani kebutuhan mandimu, menemanimu ketika ibuk pergi mandi atau memasak barang sekian waktu. Rasanya baru kemarin aku memamerkanmu pada teman-teman sekolahku, mengenalkanmu pada mereka, membanggakan ketampanan dan kelucuanmu, dan mereka tertawa ceria sambil menggemaskanmu, lalu tanpa berpikir panjang dan tanpa rasa bersalah kamu memancurkan air kencingmu di hadapan mereka, dan kami tertawa sambil terkejut, lalu kau pun menangis sekencang-kencangnya. Ah, bahagianya aku mengingat masa itu dek.

Kini, kau beranjak besar dan semakin dewasa, kau mulai peduli dengan sesama, dengan kakak-kakak perempuanmu, dengan keluargamu, namun kemanjaanmu pada kami pun belum juga habis. Inilah yang membuatku semakin penasaran dengan keadaanmu sayang.

Mbak mila pernah berkata padaku, bahwa suatu saat kelak, kau akan menjadi pelindung sejatiku, tentunya disamping ada suamiku kelak dek, hehe, benarkah itu sayang?

Sudah kubayangkan kau akan selalu membelaku, kau akan selalu melindungiku, dan kau akan selalu di depanku saat aku melangkah, dan kau membangkitkanku saat aku mulai jatuh dan rapuh.

Dek, maafkan aku, jika aku kurang peka memerhatikanmu, jika aku kurang peduli pada tumbuh kembangmu, jika aku belum bisa menjadi kakak sulung yang baik, jika aku masih sering egois dan apatis terhadapmu. Memandangmu membuatku teringat pada semua perjuangan ibuk untuk kita, terutama untukmu, kegigihannya mempertahankanmu, sampai harus mendatangkan dokter kandungan beliau saat melahirkanku, demi kelancaran kelahiranmu sayang. Aku merindukan Ibuk dek.

Dek, jadilah seorang pejuang yang tangguh, ingatlah ibuk selalu dalam setiap langkah kakimu, jangan pernah kau letakkan benci di hatimu untuk bapak atau siapapun, yang mungkin tanpa sengaja membuat hatimu terluka. Percayalah dek, mereka semua sayang padamu, kesinisan mbak tsabbit, kejengkelan mbak chassin, juga kemarahan mbak Dina, semuanya adalah bukti kasih sayang kami padamu. Oleh karena berbaktilah dengan tulus dek, jalankan semua perintah Allah, jauhi semua larangan-Nya, patuhlah pada Bapak dan wasiat ibuk, dampingi ketiga kakak perempuanmu, maka kudoakan surga menunggumu.

Terimakasih adikku, kau ajarkanku bagaimana menjadi seorang kakak dan ibu sekaligus, kau tunjukkan arti ketulusan cinta dan kasih sayang, dan kau letakkanku pada barisan orang pertama yang kau lindungi sepanjang hidupmu.

Adikku Abdullah Muhammad Dzunnuha

Komentar

Postingan Populer