Bebisik Kalbu


Sekujur tubuhku melemas lumpuh
Seluruh nadiku melepuh luruh
Secuil rinduku mengintip malu
Sebukit cintaku meratap sendu

Ranting yang kering mampu mendengar kicau burung
Rumput yang basah mampu menghela lambaian angin
Daun yang gugur bisa mencium harum basah tanah
Dahan yang retak bisa menyentuh butiran pasir

Senyum burung pipit yang asyik menari di angkasa
Terlukis indah menghiasi cakrawala
Tarian kunang-kunang yang mewarnai gelap malam
Tersebar cantik melengkapi purnama dan gemintang

Mungkin ragaku tak kuasa merengkuh keabadian cinta
Namun jiwaku takkan henti merangkul benih rindu
Mungkin citaku tak mampu menembus batas senja
Namun asaku takkan usai merajut mimpi syahdu

Semakin jauh kuurai salam mesra di relung kalbu
Semakin indah rindu ini menguasai
Kian panjang kusulam senyum simpul di bilik sanubari
Kian merona cinta ini melingkupi

Jika cintaku tak lagi mampu menepati janji
Aku yakin rinduku takkan kuasa mengingkari
Jika cintaku ternyata melukai
Aku percaya rinduku senantiasa mengobati

Semerbak rasa hadir meliputi jiwa
Merebaklah seluruh gelora renjana
Gemericik lirih bisik kalbu
Menelisik jernih benih rindu

Komentar

  1. Aku baru paham yang ingin disampaikan penulis saat tiba di paragraf ke-6 dan seterusnya.
    Paragraf ke- 1 hingga 5 masih perlu semedi kayaknya buat mahaminya.

    BalasHapus
  2. Puisinya bagus-bagus, kutunggu partisipasi anda dalam lomba puisi kami!

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih :) wah, ada lomba ya? siaappp,,, infonya dimana yaa??

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer