FATAMORGANA SANDIWARA
Dalam sekian kericuhan
Dalam riuh rendah keramaian
Dalam gemuruh suara kehidupan
Dalam bising lalu lalang kesemarakan
Derit pilu merebak sepanjang nafas mendesak
Ronta kesah melilit jejak sesak tatih hingga lantak
Jauh di sudut kecil nan ujung
Kaki-kaki rapuh bergetar tertahan
Lambung-lambung kempis berkerut
Dan bibir-bibir keriput memutih pasi
Tak ada harum melati bertebaran bebas
Tak ada senda gurau para pemuda
Tak ada bincang ringan antar tetangga
Tinggallah kesunyian penuh angkara
Tersisakan keheningan sarat ngeri
Sudahlah kawan sekalian
Sudahlah
Atas semua kejadian bertubi-tubi
Tak perlu kau ambil fikir terlalu dalam
Atas sekian peristiwa beruntun
Tak usah jungkir balik belingsatan
Tapi otakmu bersih melompong
Tapi hatimu tak acuh buang muka
Bahkan kelopakmu belum sesenti pun tergerak
Tentang kepedulian buang saja jauh
Tentang perhatian hanyalah pemanis bibir
Tentang simpati biarlah berlalu hilang
Semua ini kurasa cukup
Seluruh ini telah usai
Sekian ini
Fatamorgana secuil Sandiwara
Puisi ini lahir pada 140913 15:00 dan saya bacakan pada 150913 15:00 sehingga :
http://rri.co.id/index.php/berita/69645/Lima-Orang-Terpilih-Bacakan-Puisi-Pilihan-#.Ujx-yZHpPIV
Dalam riuh rendah keramaian
Dalam gemuruh suara kehidupan
Dalam bising lalu lalang kesemarakan
Derit pilu merebak sepanjang nafas mendesak
Ronta kesah melilit jejak sesak tatih hingga lantak
Jauh di sudut kecil nan ujung
Kaki-kaki rapuh bergetar tertahan
Lambung-lambung kempis berkerut
Dan bibir-bibir keriput memutih pasi
Tak ada harum melati bertebaran bebas
Tak ada senda gurau para pemuda
Tak ada bincang ringan antar tetangga
Tinggallah kesunyian penuh angkara
Tersisakan keheningan sarat ngeri
Sudahlah kawan sekalian
Sudahlah
Atas semua kejadian bertubi-tubi
Tak perlu kau ambil fikir terlalu dalam
Atas sekian peristiwa beruntun
Tak usah jungkir balik belingsatan
Tapi otakmu bersih melompong
Tapi hatimu tak acuh buang muka
Bahkan kelopakmu belum sesenti pun tergerak
Tentang kepedulian buang saja jauh
Tentang perhatian hanyalah pemanis bibir
Tentang simpati biarlah berlalu hilang
Semua ini kurasa cukup
Seluruh ini telah usai
Sekian ini
Fatamorgana secuil Sandiwara
Puisi ini lahir pada 140913 15:00 dan saya bacakan pada 150913 15:00 sehingga :
http://rri.co.id/index.php/berita/69645/Lima-Orang-Terpilih-Bacakan-Puisi-Pilihan-#.Ujx-yZHpPIV
Komentar
Posting Komentar