Surat Kepada Calon Presiden


Kepada Bapak/Ibu calon Presiden Indonesia yang saya hormati
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera kepada kita semua

Bapak/Ibu calon Presiden yang saya hormati
            Sebagaimana telah anda dan kita semua ketahui bersama tentang kondisi negara Indonesia saat ini, semakin hari semakin memprihatinkan semakin mengiris hati dan menyayat jiwa. Mulai dari aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan, politik, sosial masyarakat dan juga kebudayaan. Saya sebagai masyarakat penduduk asli bumi pertiwi Indonesia tak henti menangis menahan perih menghadapi seluruh kenyataan pahit di depan mata ini, namun sayang sekali gerak saya terlalu terbatas dalam hal ini sehingga dalam hal ini saya mohon anda dapat menerima dan memperhatikan aspirasi saya ini.

Bapak/Ibu calon Presiden yang saya hormati
            Saya tak ingin mengurai lebih banyak lagi dari semua aspek yang telah saya uraikan diatas, karena itu bukan porsi saya untuk memikirkannya lebih dalam, meski sudah beberapa kali terbersit di hati saya. Saya disini hanya ingin bercerita pada anda, suatu hari saya sedang berjalan di tepi jalan raya suatu kota besar, disana saya menemui beberapa anak jalanan, para pengamen dan ibu-ibu pengemis, sesaat saya hanya melewati mereka sambil lalu, namun tanpa sengaja saya mendengar percakapan singkat mereka membuat langkah saya terhenti, salah satu dari ibu-ibu pengemis itu berkata pada pemuda pedagang asongan koran di sampingnya, "opo beritae saiki?" (apa beritanya sekarang?) pemuda hanya mencibir sambil melempar koran yang dipegangnya pada muka ibu pengemis sambil berkata, "tetep, wong gede nyolong tapi dijarno ae, wong cilik njawil tok wes dipateni" (masih tetap, orang besar mencuri dibiarkan saja, orang kecil cuma mencolek saja sudah dibunuh) huh, mereka mengeluh sepanjang hari, berlomba dengan peluh yang tak henti mengucur dari sekujur tubuhnya yang semakin legam lantaran panas terik matahari yang makin menyengat, sebenarnya negara ini juga butuh mereka, mereka penerus tonggak kepemimpinan bangsa, mereka elemen pembangun kesuksesan negara, tapi mengapa justru mereka yang membenci jajaran pemimpin negara. Ini sangat memprihatinkan.

Bapak/Ibu calon presiden yang saya hormati
            Kunci kemajuan sebuah negara itu bergantung pada ketiga aspek yang tidak bisa lepas antar keseluruhannya, yakni pemerintah, rakyat dan aturan yang mengikatnya, sebuah negara takkan bisa maju dan berkembang tanpa kemaksimalan ketiga aspeknya, dan keterkaitan antara ketiganya secara utuh dan sempurna. Menurut saya, aspek aturan sudah memenuhi, tetapi dari aspek pemerintah dan rakyatnya masih belum terlaksana aesara sempurna. Disini moral adalah kunci segalanya, manusia yang baik ialah bukan manusia berakal melainkan manusia yang bermoral, pemerintah yang disegani ialah pemerintah yang bermoral, masyarakat yang taat ialah masyarakat yang mampu bersosial dengan baik dan bermoral mulia, sehingga secara keseluruhan akan membentuk sebuah negara yang utuh, maju dan berkembang. Jika kelak anda menjadi pemimpin negara tercinta ini, saya mohon anda perhatikan masalah ini, karena sejatinya hanya tata krama, perilaku yang bisa melukiskan apa yang tersembunyi di dalam. Negara yang mulia ialah negara yang bermoral.

Bapak/Ibu calon Presodenyang saya hormati
            Demikian yang terbersit di hati saya, semoga bisa menjadi perhatian anda, terlebih jika akan ada tindak lanjut untuk selanjutnya, terimakasih atas perhatian Bapak/Ibu dan mohon maaf telah mengganggu.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Komentar

Postingan Populer