landai rasaku
sesaat aku menghirup
sebercak udara yang menghela angin
kusemaikan secuil rindu pada lambaiannya
kutitipkan sejuta rasa indah diujungnya
duhai jiwa perindu
lengkap sudah laraku mengingat kenangmu
kering lesap asaku menjulang tinggi
kalbuku tak kuasa memaknai
akan segenggam sesuatu yang tertinggal
cawanan madu yang tertumpah
kini telah tercecer pada seluruh jangkauku
hingga tak mampu kuterka
sejuta arti yang tertera merata
meski ragaku habis diterkam beku
aku tak peduli pada apa yang menimpa
sebutir cinta yang tersemai sempurna
telah menyeluruh di sepanjang uraian perjalananku
hingga tak kuasa lagi mulut menganga
tuk uraikan sederet faramorgana
duhai rasa penuh asa yang kuasa
masihkah kau bersedia bersahabat dengan airmata
yang tak henti mengalir renta
sambutlah lengkung senyum yang kucoba
dengan mesra rasamu yang bergelora
sungguh lembut santun rindumu
melesap dibalik kalbuku meronta
tak sedikitpun sesal dan kecewa melanda
jika rindu itu tengah bersemayam
sebercak udara yang menghela angin
kusemaikan secuil rindu pada lambaiannya
kutitipkan sejuta rasa indah diujungnya
duhai jiwa perindu
lengkap sudah laraku mengingat kenangmu
kering lesap asaku menjulang tinggi
kalbuku tak kuasa memaknai
akan segenggam sesuatu yang tertinggal
cawanan madu yang tertumpah
kini telah tercecer pada seluruh jangkauku
hingga tak mampu kuterka
sejuta arti yang tertera merata
meski ragaku habis diterkam beku
aku tak peduli pada apa yang menimpa
sebutir cinta yang tersemai sempurna
telah menyeluruh di sepanjang uraian perjalananku
hingga tak kuasa lagi mulut menganga
tuk uraikan sederet faramorgana
duhai rasa penuh asa yang kuasa
masihkah kau bersedia bersahabat dengan airmata
yang tak henti mengalir renta
sambutlah lengkung senyum yang kucoba
dengan mesra rasamu yang bergelora
sungguh lembut santun rindumu
melesap dibalik kalbuku meronta
tak sedikitpun sesal dan kecewa melanda
jika rindu itu tengah bersemayam
Komentar
Posting Komentar